semangat menjalani hidup

Senin

bagaiman cara menasehati diri sendiri

creedit by pixels
cara menasehati diri sendiri.

 menasehati diri sendiri merupakan hal yang sangat penting bagi manusia terutama umat islam.agar kita sebagai umat yang mulai tahu tujuan hidup kita dan akhir dari kehidupan kita sendiri dan
 

Berbicara tentang menasehtai diri sendiri aku melihat diriku TAK PANTAS untuk memberikan nasehat

Sebab nasehat seperti zakat , nisabnya adalah mengambil. nasehat atau pelajaran untuk diri sendiri .siapa yang tak sampai pada nisab,bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ?

Orang yang tak memiliki cahaya tak mungkin dijadikan alat penerangan oleh yang lain bagaiman banyangan akan lurus jika kayunya bengkok?

ALLAH swt,mewahyukan kepada isa bin maryam,

“nasehatilah dirimu! Jika engkau telah mengambil nasehat maka nasehatilah orang “ .jika tidak malulah kepada –ku

nabi kita muhammad saw bersabda: aku tinggalkan untuk kalian dua pemberi penasehaYang berbicara dan yang diam “

Pemberi nasehat yang berbicara adalah al qur’an, sedangkan yang diam adalah kematian .keduanya sudah cukup bagi mereka yang mau mengambil nasehat dan pelajaran

dan siapa Yang tak mau mengambil nasehat dari keduanya, bagaimana ia akan menasehati orang lain ?. 

aku telah menasehati diriku sendiri dengan keduanya.
Lalu aku pun membenarkan dan menerimanya dengan ucapan dan akal ,tapi tidak dalam perbuatan dan kenyataan aku berkata pada diri ini
,”apkah engkau percaya alqur’an sebagai pemberi nasehat yang berbicara dan juru nasehat yang benar, serta merupakan kalam allah swt yang di turunkan tanpa ada kebatilan.
Baik dari depan ataupun dari belakangnya?.
Ia menjawab “benar”

ALLAH swt berfirman,”siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya , niscaya kami berikan kepadanya balasan amal perbuatan mereka di dunia dan mereka
Di dunia ini tidak akan di rugikan ,mereka itulah yang tidak akan memperoleh apa-apa di akhirat kecuali neraka, dan gugurlah semua amal perbuatan mereka serta battal lah
Apa yang mereka kerjakan”(QS hud:15:16)
 ALLAH swt. Menjanjikan neraka bagimu karena engkau mengingikan dunia, segala seuatu yang tak menyertaimu setelah mati , adalah termasuk dunia . apakah engkau telah membersihkan diri dan keinginan Dan cinta dunia? 

Seadainya ada seorang dokter nasrani yang memastikan bahwa egkau akan mati atau sakit jika memenuhi nafsu yng paling mengiyurkan , niscaya engkau akan takut dan menghindari Nya.

apakah dokter nasrani itu lebih engkau percayai ketibang allah swt.? Jika itu terjadi , betapa kufurnya engkau ini Apakah menurut mu penyakit ini lebih hebat dari pada neraka
Jika demikian betapa bodohnya engkau ini. Engkau membenarkan tapi tak mau mengambil pelajaran.


Bahkan engkau terus saja condong kepada dunia .lalu aku datangi diriku
Dan kuberikan juru nasehat yang diam(kematian) .Kukatakan pemberi nasehat yang berbicara (alquran) telah memberi tahukan tentang pemberi nasehat yang diam (kematian) 


Yakni ketika allah berfirman
 “sesungguhnya kematian yang kalian hindari akan menjumpai kalian. Kemudian kalian akan di kembalikan kepada alam gaib, Lalu dia akan memberitahukan kepada kalian tentang apa yang telah kalian kerjakan’(Q.S. AL; JUMUAH:8)


kukatakan padanya engkau telah condong kepada dunia tidakkah engkau Percaya bahwa kematian pasti mendatangimu kematian tersebut akan memutus semua apa yang engkau punyai dan akan merampas semua yang engkau senangi
Setiap sesuatu yang akan datang adalah sangat dekat , sedangkan yang jauh adalah yang tak pernah datang,

ALLAH swt berfirman 

bagaiman pendapatmu jika kami berikan kepada mereka selama beberapa tahun kemudian datang pada mereka siksa yang telah di janjikan untuk mereka ?tidak berguna bagi mereka apa yang telah mereka nikmati itu(Q.s-asy-syuara:205-206)  
jiwa Yang merdeka dan bijaksana akan keluar dari dunia sebelum ia keluarkan darinya, sementara jiwa yang lawwamah(sering mencelah) akan terus memegang dunia sampai 

keluar dari dunia dalam keadaan rugi
Menyesal dan sedih. Lantas ia berkata

” engkau benar”.
 

Itu hanya ucapan belaka tapi tidak di wujudkan .karena ia tak mau berusaha sama sekali dalam membekali diri untuk akhirat sebagaimana ia merancang dunianya. Ia juga tak mau beusaha mencari ridho allah swt.
Sebagaimana dia mencari rido dunia,bahkan tidak sebagaiman ia mencari rida manusia,
Ia tak pernah, malu kepada allah sebagaiman ia malu kepada seorang manusia ,

ia tak menggumpulkan persiapan untuk negeri akhirat ,sebagaiman ia menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi musim kemarau, Ia begitu gelisah manakala ketika berada di awal musim dingin,manakala ia belum selesai mengumpulkan persiapan yang ia butuhkan untuknya.
 

padahal kematian barang kali akan menjemputnya sebelum musim dingin itu tiba. 

Kukatakan padanya

”bukankah engkau bersiap-siapa meghadapi musim kemarau sesuai degan lama waktunya lalu engkau
Membuat perlengkapann musim kemarau sesuai dengan kadar ketahananmu menghadapi panas?.
 

Ia menjawab
 “benar”

 kalau begitu bermaksiatlah kepada allah sesuai dengan kadar ketahananmu menghadapi neraka dan bersiap-siaplah untuk akhirat sesuai dengan kadar lamamu tinggal di sanah
”ia menjawab”
 

Ini merupakan kewajiban yang tak mungkin di abaikan kecuali oleh seorang yang dunggu ia terus dengan tabiat nya itu .
 

“ada segolongan manusia yang separuh dirinya telah mati dan separunya lagi tak tercegah”

AKU termasuk di antara mereka. Ketika aku melihat diriku keras kepala dengan perbuatan yang melampaui batas tanpa
Mau mengmbil manfaat dari nasehat kematian dan alquran, maka yang paling utama harus di lakukan adalah mencari sebabnya di sertai pengakuan yang tulus.
 

Hal itu merupakan sesuatu yang menakjubkan.

baca juga : nasehat diri cara memandang hidup

 Aku terus menerus mencari hingga aku menemukan sebabnya.
ternyata aku terlalu tenang.

oleh karena itu berhati-hatilah dariya.
Itulah penyakit kronis dan sebab utama yang membuat manusia tertipu dan lupa.


yaitu,
 

Keyakinan bahwa maut masih lama. 

seandainya ada orang jujur yang memberikan kabar pada seseorang di siang hari bahwa ia akan mati pada malam nanti atau ia akan mati seminggu atau sebulan lagi.

niscaya Ia akan istiqomah berada di jalan yang lurus dan pastilah ia meninggalkan segala sesuatu yang ia anggap akan menipunya dan tidak menggarah ke pada alllah swt.
 

Jelaslah bahwa siapa yang yang memasuki waktu pagi sedang ia berharap bisa mendapati waktu sore atau sebaliknya siapa ynag berada pada waktu sore lalu berharap bisa mendapati waktu pagi...

maka sebenrnya ia lemah dan menunda-nunda amalnya. Ia hanya bisa berjalan dengan tidak berdaya karena itu aku nasehati orang itu dan diriku juga dengan nasehat yang di berikan rasulullah saw.
 

 Ketika beliau bersabda: salatlah seperti salatnya orang yang akan berpisah(dgn dunia)” 
beliau telah di beri kemampuan berbicara dengan ucapan yang singkat.padat dan tegas itulah nasehat yang berguna.

siapa yang ,menyadari dalam setiap shalatnya yang ia kerjakan merupakan shalat yang terakhir maka hatinya akan khusyuk dan dengan mudahnya ia akan mempersiapkan diri sesudahnya ,tapi siapa yang tak bisa melakukan hal itu ia senantiasa akan lalai , tertipu dan selalau menunda-nunda hingga kematian tiba.

hingga pada akhirnya ia menyesal karena waktu telah tiada
Aku berharap ia memohonkan kepada allah agar aku di beri kedudukan tersebut karena aku ingin meraihnya tapi tak mampu.


aku juga mewariskan padanya agar hanya rida denganya dan berhati-hati terhadap berbagai tipu daya tipuan yang ada,tipuan jiwa hanya bisa di ketahui oleh mereka yang cendekia,dan sidiqin.

dan semoga allah senatiasa mengampuni dan menerima amal ibadah ku.

di kutib dari kita bidayatul hidayah(permulaan hidayah)
karya(imam ghozali)

semoga bermanfaat dan menjadikan kita semakin mantap dalam beribadah kepada allah subahanu wata'ala dengan sungguh-sungguh serta di iringin dengan iman sikap tawakal serta tulus iklhas.

dan semoga kita tidak menjadi hamba-hamba yang lalai dalam urusan akhirat,serta selalu menggamal kan apa yang telah di ajarkan nabi kita muhammad sholallahu alaihi wassalam,

aamiin..aamiin..ya rabbal'alamin
 silahkan share jika bermanfaat

baca juga: kenali musuh terburukmu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar